Presiden Jokowi: Ada Upaya Ingin Mengganti Pancasila dan Memecah Belah Indonesia
VIPBANDARQ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para rektor untuk lebih waspada terhadap adanya upaya untuk memecah belah bangsa.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat menutup acara Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Peninsula Island, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (26/9/2017).
Menurut Presiden, di era keterbukaan informasi ini dapat memberikan celah bagi upaya-upaya infiltrasi ideologi yang lain yang anti terhadap Pancasila.
"Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah kita. Keterbukaan tidak bisa kita hindari sehingga media sosial sangat terbuka bebas untuk infiltrasi yang tidak kita sadari," kata Jokowi dalam keterangan resmi Biro Pers Media Istana Kepresidenan.
Kepala Negara melanjutkan, bahwa infiltrasi tersebut dilakukan dengan cara-cara lembut dan menggunakan pendekatan terkini. Akibatnya, banyak masyarakat yang lupa bahwa sebenarnya Indonesia telah memiliki ideologi Pancasila yang telah mempersatukan bangsa Indonesia.
"Banyak dari kita yang terbuai oleh itu sehingga kita lupa telah memiliki Pancasila. Tadi saya bangga telah dideklarasikan oleh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia yang bertekad untuk mempersatukan kita dalam NKRI, berpegang teguh dalam UUD 1945, dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika," terangnya.
Di hadapan para pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan, perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan. Sehingga, akan sangat berbahaya kalau perguruan tinggi dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi ini.
"Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir serta Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Komentar
Posting Komentar